Motif Sakit Hati, Pelaku Penikaman Mahasiswi Ditangkap Polsek Sunggal

    Motif Sakit Hati, Pelaku Penikaman Mahasiswi Ditangkap Polsek Sunggal
    Pelaku penikaman saat dijemput dari rumahnya di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Sabtu (8/4).

    MEDAN - Polsek Sunggal mengamankan pelaku penikaman mahasiswi Politeknik Negeri Medan (Polmed) inisial BL, Sabtu (8/4/2023) dini hari.

    Pelaku yang diketahui bernama Ramadhan Hasibuan (20) merasa sakit hati kepada korban yang berinisial BL (19).

    Dia dendam karena korban, warga asal Kabupaten Asahan yang sudah dikenalnya sering menuduhnya mencuri.

    "Pelaku mengaku sakit hati karena kerap dituduh mencuri. Padahal, itu menurutnya tidak benar, " beber Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha Pranata, Sabtu (8/4/2023)

    Dendam itu kemudian membuat tersangka ingin melampiaskannya dengan cara kekerasan. Dua hari dia berpikir, dan memilih keputusan pembunuhan terhadap korban.

    "Jadi tersangka dendam dan merencanakan pembunuhan sejak dua hari lalu, " ungkap Chandra.

    Untuk memuluskan aksinya, tersangka membawa pisau dapur dari rumahnya. Atas perbuatannya, dia dijerat pasal berlapis.

    "Pasal yang kita terapkan pasal 340 KUHPidana Yo pasal 351 ayat 3. Pelakunya tunggal, " terang Yudha didampingi Kanit Reskrim AKP Usman Nasution.

    Sementara, Usman mengungkapkan, penangkapan tersangka berdasarkan bukti petunjuk rekaman CCTV dan keterangan sejumlah saksi.

    "Ada warga yang melihat dan sempat menyapa tersangka usai beraksi, " ungkapnya.

    Korban mengalami 16 luka tikaman di sekujur tubuhnya, ditikam pisau tipis pemotong buah.

    Tersangka kenal dengan korban karena sempat bekerja di bangunan sekitar tempat kos mahasiswi tersebut.

    "Tersangka dikatai oleh korban. Dimana jumpa, di depan umum, tersangka mengaku kerap diejek-ejek pencuri, " sebut Usman.

    medan sumut
    A. Putra

    A. Putra

    Artikel Sebelumnya

    Nama Acong Muncul Dalam Kematian Bripka...

    Artikel Berikutnya

    Tim Gabungan Polda Sumatera Utara Sergap...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Guru Yang Dilaporkan Yuni Sitohang Divonis 1 Bulan Percobaan Oleh Hakim

    Ikuti Kami