Ketua KPU Sumut, Buka Debat Publik Terakhir Pilkada Gubernur: Ajak Paslon Sinergikan Kebijakan untuk Memperkokoh NKRI

    Ketua KPU Sumut, Buka Debat Publik Terakhir Pilkada Gubernur: Ajak Paslon Sinergikan Kebijakan untuk Memperkokoh NKRI
    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, Agus Arifin.

    MEDAN - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Utara, Agus Arifin, secara resmi membuka debat publik ketiga dan terakhir dalam rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Sumut pada Rabu (13/11/2024) malam.

    Dalam berbagai hal, Agus menekankan bahwa debat ini menjadi puncak dari upaya menghadirkan gagasan-gagasan segar dari para pasangan calon (Paslon), dengan tema utama “Sinergisitas Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Rangka Memperkokoh NKRI.”

    “Debat ketiga ini merupakan penutup dari rangkaian debat pertama dan kedua. Diharapkan, para Paslon bisa menggalang ide-ide yang membangun sinergi dan kebersamaan di Sumatera Utara dalam membingkai NKRI, ” ujar Agus.

    Pada kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan bahwa masa kampanye akan berakhir pada tanggal 23 November, empat hari menjelang hari pemilihan pada tanggal 27 November 2024. Menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kebinekaan, seluruh anggota KPU Provinsi Sumut hadir mengenakan pakaian adat yang mencerminkan semangat keanekaragaman budaya di Sumatera Utara .

    “Kita berharap kebersamaan dan kebinekaan ini tetap terjaga hingga akhir kampanye dan saat pemilu berlangsung, ” imbuhnya.

    Agus mengimbau seluruh pemilih di Sumatera Utara agar menggunakan hak pilihnya untuk menentukan masa depan provinsi ini pada pemungutan suara yang akan datang. (Alam).

    medan sumut
    A. Putra

    A. Putra

    Artikel Sebelumnya

    GMPRI Minta Kepolisian Tangkap Pelaku Pemukulan...

    Artikel Berikutnya

    Kunjungan Kerja DPR RI ke Polda Sumut Bahas...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Guru Yang Dilaporkan Yuni Sitohang Divonis 1 Bulan Percobaan Oleh Hakim

    Ikuti Kami